Priyo Sucahyo

Bermacam cara untuk mencintai negeri sendiri, salah satunya adalah mencintai produk anak negeri. Artinya, mencintai karya-karya tangan anak sendiri. Jannah adalah salah satu orang yang tidak suka dengan produk dalam negeri karena ia anggap tidak berkwalitas dan tidak bisa dibanggakan. Episode ini mengisahkan tentang kehidupan Jannah yang sangat mencintai produk luar negeri. Bahkan suaminya pun orang luar negeri. Untuk membeli sayur pun ia harus mencari sayuran yang ada nama luar negerinya. Untungnya, Husen suami Jannah adalah seorang pengusaha. Dan Jannah tidak mengetahui Husen bergerak di bidang usaha apapun, yang ia tahu bahwa Husen adalah seorang pengusaha di Arab. Padahal, sebenarnya Husen memiliki saham di perusahaan tas ternama di Indonesia. Yang selalu menjadi pembicaraan Jannah kepada teman-temannya tentang tas bermerk luar negeri. Untungnya, Husen justru berpikir terbalik, bahwa ia sangat mencintai produk Indonesia seperti tas yang ia punya. Karena hasil karya anak buahnya memang benar-benar berkwalitas. Karyawannya tidak lain dan tidak bukan adalah orang Indonesia. Episode ini juga menggambarkan bahwa segala sesuatu yang baik, sangat gampang ditiru oleh orang Indonesia yang sangat kreatif. Layaknya, tas yang menjadi objek cerita diatas, yang asli akan terkikis dengan adanya barang-barang imitasi. Sehingga dapat dijual sangat murah dengan bentuk dan design tas yang sama. Akhirnya, Jannah pun mengakui bahwa produk Indonesia lebih baik setelah ia mengetahui jika suaminya benar-benar memiliki pabrik tas ternama.