Bertanyalah Jika Engkau Tidak Mengetahui - Ustadz Abu Qotadah

Adab menuntut ilmu yang semestinya Anda ketahui sejak semula ialah beradab saat bertanya kepada seorang guru. Mereka adalah ahli ilmu pengetahuan sebenarnya (mumpuni dalam ilmu yang mengajak kepada Surga dan menjauhkan dari Neraka). Manfaat menuntut ilmu sangat jelas bagi orang-orang yang mau memikirkan.

Bertanyalah jika engkau tidak mengetahui, termasuk kaidah yang terambil dalam salah satu ayat dari Surat An Nahl: "Fas aluu ahladz dzikri in kuntum ta'lamuun." Dari sini bertolak pengertian kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim. Hadits menuntut ilmu dalam Islam menunjukkan demikian, apabila kita tidak mengerti suatu hukum, maka diperintahkan untuk bertanya kepada ahlul ilmi (seperti para ulama, atau kepada ustadz yang mumpuni keilmuannya).

Tanya jawab hukum Islam dan pertanyaan agama Islam sehari hari dapat Anda ikuti arahannya dalam fatwa ulama yang sudah dibukukan oleh para murid-muridnya. Kitab yang penting dalam bab ini ialah Majmu Fatawa karya Ibnu Taimiyyah dan kumpulan fatwa dari Lajnah Da'imah wal Ifta'. Manfaat ilmu akan menjaga pemiliknya dari ketergelinciran. Masuk disini hukum bertanya kepada kyai atau bertanya kepada ahli hikmah yang secara zhahir memegang Al-Quran dan As Sunnah.

Pemateri menyuguhkan kisah sahabat Nabi atau kisah inspiratif ulama salaf lainnya dan menyampaikan urgensi kewajiban menuntut ilmu dan mengamalkannya. Inilah dalil menuntut ilmu yang tampak terang bagi yang mencarinya. Dan di antara ilmu agama Islam yang wajib dipelajari adalah ilmu Aqidah dan ilmu Fiqih. Sebab keduanya berpendar dalam kehidupan seseorang. Mintalah fatwa pada ulama, bukan pada hatimu untuk urusan agama. Mari budayakan bertanya dan katakanlah, "Bertanya itu lebih baik!"