Desa Batik Sehat, Pencanangan Desa Batik Sehat Olah Limbah Cair
0 Komentar
“Desa Batik Sehat” ini akhirnya telah diresmikan pada Rabu (22/1) pagi di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Peresmian ini meliputi peluncuran modul Standar Operasional Prosedur “Penyakit Akibat Pekerjaan Membatik dan Cara Pencegahannya” serta penyerahan alat pengolahan limbah batik dari tim peneliti kepada perwakilan pembatik.
Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, menyatakan bahwa upaya-upaya ini memang sudah sewajarnya dilakukan oleh UGM. Hal itu karena memang sudah tugas UGM untuk melayani negeri ini.
Lebih lanjut, Kompiang berharap agar aksi ini tidak berhenti sampai di sini saja. Menurutnya, peluncuran di Kecamatan Lendah ini hanya mewakili sebagian saja dari keseluruhan industri batik di Yogyakarta, bahkan di seluruh Indonesia. “Batik telah menjadi identitas bangsa kita. Permasalahan yang harus diselesaikan selanjutnya bagaimana membuat gerakan ini lebih besar lagi. Jika industri batik nasional sudah dinyatakan aman maka tahap untuk meluncur ke Internasional sudah tidak menjadi alasan lagi,” ucapnya.
Terakhir, Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo, menyatakan rasa terima kasih serta apresiasinya terhadap kepedulian para peneliti dari UGM serta kampus lainnya terhadap industri batik. “Semoga dengan ini, kualitas hidup para pembatik bisa semakin meningkat serta lingkungan juga akan semakin lestari. Produksi boleh berkemban namun kesehatan juga tetap harus terjaga. Untuk ke depannya, mari bersinergi, kami dari pemerintah akan membantu mengondisikannya,” pungkasnya.
Komentar