Botol minuman ringan itu melayang di udara sebelum akhirnya mendarat di pelipis Sandiyah (83). Perempuan tua itu merintih kesakitan. Namun rintihan itu tak lantas memadamkan amarah Hartoyo (37), putra kandung Sandiyah. Toyo, begitu ia biasa disapa, justru semakin menggila. Ia bangkit dari kursi, menarik lengan ibunya dan melemparnya hingga terpental.
Sandiyah membentur tiang lalu jatuh tersungkur. Kakinya patah. Kepalanya memar. Hari itu, Selasa (23/6), menjadi hari paling kelam bagi keluarga yang menetap di Desa Karanggedang, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen.
Hari itu juga Sandiyah dilarikan ke rumah sakit umum daerah Kebumen. Namun dengan beban luka yang ditanggung, lahir juga batin, Sandiyah hanya mampu bertahan hingga hari ke tujuh masa perawatan. Ia meninggal pada Selasa (30/6).
Komentar