My Stupid Bos The Animated Series – Dalam dunia animasi yang semakin berkembang, My Stupid Boss The Animated Series tampil beda dengan pendekatan produksi yang unik dan penuh perhitungan. Proyek yang memakan waktu hampir dua tahun ini membuktikan bahwa kerja keras tim kreatif bisa menghadirkan sesuatu yang tidak hanya menghibur, tapi juga berkualitas tinggi.
Produksi Dua Tahun dengan 200+ Profesional di Baliknya

Serial ini bukan hanya hasil dari proses kreatif biasa. Selama hampir dua tahun, tim yang terdiri dari lebih dari 200 kreator dan profesional industri bekerja sama dari tahap konsep awal hingga final animasi. Proses ini mencakup pengembangan cerita, desain karakter, pengisi suara, hingga render animasi 3D yang kompleks.
“Dari awal proses pra-produksi kami membuat batasan jumlah lokasi yang akan digunakan dalam cerita karena pada produksi serial animasi dengan menggunakan teknik 3D, seluruh aset digital harus dibuat terlebih dahulu untuk menciptakan lokasi yang akan digunakan dalam cerita,” jelas Daryl Wilson, sang sutradara.
Keputusan membatasi lokasi ini bukan tanpa alasan. Dalam animasi 3D, tiap elemen visual harus dibangun dari nol, mulai dari bangunan, interior ruangan, hingga objek kecil. Semakin banyak lokasi, semakin besar pula beban produksi. Dengan membatasi jumlah lokasi, tim bisa fokus menggarap kualitas aset dan animasinya secara detail dan konsisten.
Baca Juga: Penuh Tantangan! Ini Proses di Balik Layar My Stupid Boss The Animated Series
Proses Unik: Suara Direkam Lebih Dulu, Animasi Menyusul

Salah satu pendekatan yang membedakan serial ini dengan banyak animasi lain adalah urutan produksinya: dialog direkam terlebih dahulu, baru kemudian animasi dikerjakan.
Script ditulis dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu untuk karakter-karakter dari Malaysia. Setelah itu, para pengisi suara melakukan sesi rekaman dengan penuh imajinasi, karena belum ada visual yang bisa mereka lihat sebagai referensi.
Hal ini justru menjadi tantangan sekaligus kelebihan. Tim animasi bisa menyesuaikan ekspresi wajah dan gerak tubuh karakter berdasarkan intonasi, emosi, dan tempo suara yang sudah direkam, menjadikan hasil akhirnya terasa lebih hidup dan organik.
Baca Juga: My Stupid Boss The Animated Series
Kebebasan Imajinasi dalam Visualisasi

Membawa karakter dari live action ke dunia animasi bukanlah tugas mudah. Namun My Stupid Boss The Animated Series justru mengambil kebebasan ini sebagai peluang eksplorasi kreatif.
“Visual treatment yang diterapkan ke dalam serial ini mengacu pada karakter My Stupid Boss live action, namun karena ini adalah serial animasi maka kami pun secara kreatif menyiapkan desain karakter untuk bisa mengeksplor salah satu ciri dari animasi yaitu bisa menampilkan sesuatu yang tidak masuk akal menjadi masuk akal,” tambah Daryl Wilson.
Salah satu contohnya adalah adegan imajinasi Kerani, yang menampilkan ekspresi kekesalannya terhadap Bossman dalam bentuk visual yang liar dan absurd. Ruang khayal ini menciptakan komedi yang lebih “over the top”, dengan satir sosial yang lebih eksplisit namun tetap lucu. Hal-hal yang dalam live action mungkin terlalu ekstrem, dalam animasi justru menjadi highlight yang menghibur.
Baca Juga: Vidio Original Series “Roman Dendam”
My Stupid Bos The Animated Series Jadi Inovasi yang Layak Dinantikan
Menariknya, My Stupid Boss The Animated Series tetap melibatkan Reza Rahadian sebagai pengisi suara Bossman dan Bunga Citra Lestari sebagai Kerani, dua bintang besar yang sebelumnya juga tampil di versi live action-nya. Keduanya memberikan warna yang familiar namun segar ke dalam karakter animasi, menjembatani penonton lama dan baru.
Serial ini akan tayang perdana pada 14 Juni 2025, dan dapat disaksikan di platform streaming Vidio, salah satu platform streaming terdepan di Asia Tenggara. My Stupid Boss The Animated Series tidak hanya membawa cerita lama ke dalam format baru, tapi juga menawarkan cara baru dalam melihat animasi sebagai media cerita.