Mama-Mama Pengejar Cinta – Tidak semua perempuan merayakan usia 40-an dengan tenang. Dalam Vidio Original Series Mama-Mama Pengejar Cinta, tiga perempuan dewasa dihadapkan pada pilihan hidup yang tidak mudah.
Ada luka lama, pernikahan yang gagal, dan harapan baru yang datang tanpa aba-aba. Lewat kisah Adia, Ibel, dan Tara, serial ini menghadirkan potret perempuan yang berjuang kembali mencintai diri sendiri dan mungkin juga orang lain.
Series ini dibintangi oleh Wulan Guritno sebagai Adia, Masayu Anastasia sebagai Ibel, dan Asri Welas sebagai Tara. Menariknya, dalam kehidupan nyata, ketiganya memiliki kesamaan status sebagai perempuan yang telah menjalani kehidupan pernikahan dan kini dikenal sebagai sosok yang tetap mempesona.
Dalam series terbaru ini mereka berperan sebagai sahabat yang memiliki masalah percintaan masing-masing. Benar-benar relate dengan kehidupan percintaan para ibu atau yang memiliki umur dewasa diluar sana.
Adia: Terlalu Cepat Ditinggal, Terlalu Lama Bertanya “Kenapa?”

Bagi Adia (diperankan Wulan Guritno), pernikahan adalah zona nyaman yang ia kira akan bertahan selamanya. Tapi kenyataan berbicara lain. Sang suami, Harris (Ari Wibowo), tiba-tiba meminta cerai.
Setahun setelahnya, ketika Adia mulai berdamai dan menata ulang hidup, luka lama terbuka lagi. Harris akan menikah dengan perempuan yang jauh lebih muda.
Ada rasa marah, cemburu, dan juga getir. Adia tidak bisa diam saja. Bersama dua sahabatnya, ia nekat mencoba menggagalkan pernikahan sang mantan. Tapi di balik semua kekacauan itu, Adia sedang mencari sesuatu yang lebih dalam, penutupan yang tak pernah ia dapatkan.
Baca Juga: Vidio Original Series “Mama-Mama Pengejar Cinta”
Ibel: Di Balik Senyum Mandirinya, Ada Luka yang Tidak Pernah Dibahas

Masayu Anastasia memerankan Ibel, tipe perempuan kuat yang selama ini dianggap jadi tumpuan sahabat-sahabatnya. Tapi siapa sangka, Ibel juga menyimpan konflik besar di balik rumah tangganya sendiri. Ia tengah berjuang menghadapi masalah kesuburan dan tekanan dari banyak arah.
Ibel menggambarkan bagaimana perempuan bisa terlihat baik-baik saja di luar, tapi sebenarnya sedang jungkir balik menahan semuanya sendirian. Karakternya menunjukkan betapa rumitnya tekanan batin yang tidak pernah diucapkan, bahkan kepada orang terdekat sekalipun.
Baca Juga: Bukan karena Galau, Begini Rahasia Akting Yasmin Napper Hadirkan Air Mata di Cinta Dalam Sujudku
Tara: Sosok Ceria yang Diam-Diam Takut Mencintai Lagi

Tara (Asri Welas) dikenal sebagai perempuan yang seru, ceria, dan gampang akrab dengan siapa saja, terutama laki-laki. Tapi itu hanya bagian luar. Di dalam, Tara masih menyimpan trauma masa lalu yang membuatnya tidak pernah benar-benar percaya pada cinta lagi.
Tara adalah cerminan dari banyak perempuan yang terlihat “move on”, tapi sebenarnya belum sepenuhnya pulih. Lewat tokohnya, Mama-Mama Pengejar Cinta menyampaikan bahwa tidak semua luka harus terlihat dramatis. Kadang, luka yang terdalam justru disembunyikan di balik tawa.
Tentang Mama-Mama Pengejar Cinta

Mama-Mama Pengejar Cinta bukan sekadar drama tentang cinta segitiga atau mantan yang bikin kesal. Ini adalah cerita tentang perempuan dewasa yang belajar memaafkan diri sendiri, tentang persahabatan yang menyelamatkan, dan tentang keputusan untuk tetap percaya bahwa cinta tidak mengenal usia.
Serial Mama-Mama Pengejar Cinta menjadi pengingat bahwa tak ada waktu yang benar-benar “terlambat” untuk mencari kebahagiaan. Bahkan jika jalannya tidak lurus, kadang belok dulu, salah jalan, atau mundur sebentar, yang penting tetap jalan terus.
Series Mama-Mama Pengejar Cinta akan tayang perdana mulai tanggal 15 Agustus 2025 di Vidio.
