Pangeran kembali berlatih dengan Maung Bodas. Meski awalnya sulit, Pangeran mulai bisa mengikuti ilmu yang diajarkan Maung Bodas.
Di pesantren ulah Sekdes makin menjadi jadi. Anjani yang gusar mendatangi Sekdes dan minta Sekdes untuk menghentikan ulahnya. Namun sekdes malah menggunakan hal ini untuk makin mempengaruhi warga. Warga semakin terbakar emosinya.
Di jaman Padjajaran Mahesa berhasil mendapatkan keris. Tapi ternyata keris itu Naga Runting palsu. Mahesa dan Amuk Marugul geram, karena merasa Prabu Siliwangi sudah mengelabui mereka. Mahesa dan Amuk Marugul pun menyerang istana Padjajaran, tapi usaha mereka gagal. Argadana yang menyamar lantas melihat Prabu Siliwangi keluar dari sebuah ruangan rahasia. Argadana hendak memberi tahukan Mahesa. Namun ia dipergoki Kian Santang dan Maung Bodas. Kian Santang berhasil menarik penutup wajah yang dikenakan Argadana, namun Argadana berhasil lolos.
Sementara di rumah Yahya yang melintas di depan kamar Pangeran tanpa sengaja mendengar percakapan Pangeran dengan Maung Bodas. Yahya jadi curiga dan masuk ke dalam kamar Pangeran. Ternyata yang ada di kamar cuma Pangeran. Yahya jadi pusing sendiri.
Sekdes menyuruh orang untuk membakar pesantren. Saat orang itu membakar salah satu pondokan, Sukma Pangeran muncul dan berusaha menahan orang bayaran itu. Sayangnya orang itu berhasil lolos. Sukma kemudian pergi, karena Kyai Makmun dan penghuni pesantren muncul. Mereka lalu bahu membahu memadamkan api. Kyai Makmun semakin mencemaskan pesantren, juga kedua putrinya. Kyai Makmun akhirnya memutuskan untuk menitipkan Aida dan Anjani di rumah Yahya. Adipati, Iman dan Rojali yang mendengar hal itu berniat mengantarkan Aida dan Anjani ke Jakarta. Kyai Makmun mengijinkan.
Komentar