Didasari kecintaannya pada profesi petani garam dan kerasnya hidup menjalai profesi tersebut, akhirnya tercetus ide untuk mengolah garam secara modern. Berbekal ilmu dari internet yang pas-pas-an, Sanusi ingin mengadopsi sistem pegolahan Ulir Filter (menggunakan terpal sebagai dasar penguapan) dan teknologikurung prisma. Mereka berharap teknologi ini bisa mengatasi masalah cuaca yang berubah-ubah karena La Nina. Tentu butuh dana yang lumayan besar, karena mereka harus membeli beberapa plasik geomembran dan juga memperbaiki sarana pengolahan garam di kampung mereka. Dari kalkulasi dengan petani garam lainnya, dana yang dibutuhkan mencapai seratus juta. Mereka bingung, uang dari mana sebanyak itu?
Saksikan selengkapnya Sinema Wajah Indonesia, Kurang Garam.
Komentar